Entri Populer

Rabu, 28 Januari 2009

Tips Penanaman dan perawatan Sansevieria


Tips Penanaman dan perawatan Sansevieria

Sansevieria merupakan tanaman tropis yang sudah lama dikenal dan
dibudidayakan masyarakat Indonesia. Bahkan, tanaman yang diketahui mampu
menyerap racun ini pun banyak dijumpai di pinggir jalan raya.

Namun, sejak awal abad ke-19, tanaman ini pun mulai naik pamornya.
Sansevieria dianggap sebagai komoditas tanaman hias yang penting di dunia.
Bentuk dan corak daunnya yang indah dan sangat beragam ternyata mampu
memikat hati para penggemar tanaman hias.

Untuk mendapatkan sansevieria yang indah dan memukau, tentu tidak terlepas
dari teknik perawatan yang tepat. Sifatnya yang bandel dan tahan terhadap
kondisi tumbuh seperti apa pun, membuat sansevieria sangat mudah dirawat.
Namun tetap saja, kita harus sungguh-sungguh dalam melakukan perawatan
tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman dan perawatan sansevieria

1. Media Tanam
Sekam bakar:pasir malang:sekam mentah:pupuk kandang 1:1:1:1/2
Tanah merah/lembang:pasir malang:sekam mentah:pupuk kandang 1:1:1:1/2
Untuk pembibitan
pasir malang:cocopeat 1:1
pasir malang:cocopet:sekam mentah 1:1:1

2.Pot
Pot bisa disesuaikan dengan selera dan ketesediaan bahan
Dapat menggunakan pot plastik, pot tanah liat atopun pot keramik
Ukuran disesuaikan dengan besar kecilnya tanaman

3.Pemupukan
Pemupukan dilakukan melalui akar, daun ato kombinasi keduanya
Jenis pupuk yang direkomendasikan adalah pupuk guano organik, terutama untuk sansevieria variegata
Dapat juga dengan pupuk majemuk seperti merk yang beredar di pasaran : gandasil, hyponex, grow more, grow quick, dll dosis sesui petunjuk di kemasan
Lakukan pemupukan 1 bulan 1 kali

4.Penyiraman
Salah satu faktor yang perlu diketahui dalam perawatan sansevieria ini
adalah penyiraman.

Penyiraman merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dan
mengganti kehilangan air dari media. Besarnya kebutuhan air sangat
dipengaruhi oleh jenis sansevieria, fase pertumbuhan tanaman, suhu
lingkungan, kondisi pencahayaan, dan kondisi lingkungan (indoor atau
outdoor).

Berikut ini adalah prinsip dasar penyiraman sansivieria yang bisa Anda
terapkan.

• Jenis sansevieria yang berdaun lebar dan tipis, seperti S. trifasciata,
membutuhkan air lebih banyak dibandingkan dengan jenis yang mempunyai daun
tebal dan sempit seperti S. cylindrica.

• Pada lingkungan dengan suhu tinggi, kelembapan udara rendah, dan sinar
matahari melimpah, kebutuhan air lebih tinggi. Sebaliknya, pada suhu rendah,
minim cahaya matahari, dan kelembapan udara tinggi akan menurunkan tingkat
kebutuhan air.

• Jenis wadah memengaruhi jumlah air yang dibutuhkan. Pot yang terbuat dari
tanah liat akan meloloskan uap air dari permukaannya, sehingga air dalam
media tanam akan segera habis.

• Gejala kelebihan air sama dengan gejala kekurangan air, di antaranya
tanaman layu, warna tepi daun menjadi kecokelatan, daun baru tumbuh kerdil,
dan pertumbuhan terhambat.

• Kelebihan air dapat mendorong oksigen keluar dari media tanam tanaman.
Tenaman akan mudah terserang oleh berbagai penyakit, baik yang disebabkan oleh jamur maupun bakteri
Pada prinsipnya Sansevieria adalah tanaman yang mampu bertahan hidup dengan sedikit air. Penyiraman cukup dilakukan 3 hari sekali

5.Pengendalian Hama dan Penyakit
Meskipun sansevieria termasuk tanaman yang bandel pencegahan tetap perlu dilakukan, terutama untuk mencegah serangan kutu putih dan penyakit busuk daun yang terkadang menyerang sansevieria terutama yang berjenis Sansevieria trifasciata .
Semprot tanaman dengan fungisida dan insektisida 2 minggu sekali
Contoh merk yang ada di pasaran
Fungisida : antacol, mauzete, dientine, score
Insektisida : lannete, coracoon, matador, decis
Dosis 1 gram , atau 1cc per liter air, atau sesuai petungjuk di kemasan
Semprotkan secara merata ke daun dan batang, lakukan pagi atau sore hari
Penyakit yang cukup berbahaya untuk sansevieria, terutama yang berjenis sansevieria trifasciata adalah bakteri erwina carotovora. Serangan ini biasa disebut daun yang menyerang daun, bonggol atau akar tanaman, terutama menginfeksi melalui luka yang menganga, gejala serangan bermula dari daun berlendir dan berwarna kecoklatan. Lama kelamaan daun tersebut akan hancur seperti bubur dan mengeluarkan aroma tidak sedap karena adanya kerusakan jaringan.
Penyakit ini muncul terutama karena lingkungan yang terlalu lembab, menyerang melalui luka terbuka. perlu diwaspadai di saat musim hujan, atu saat menisahkan anakan dari indukannya.
Penyakit ini dikendalikan dengan bakterisida, misalnya agrimicyn atau dengan memangkas bagian yang terkena serangan dan mengolesinya dengan Na-hipoklorit (Clorox), serta membakar bagian yang terkena serangan

6.Penempatan tanaman
Tanaman sansevieria dapat diletakkan didalam ruangan, di teras, atao di halaman rumah.
Khusus untuk penempatan di dalam rumah sebaiknya tanaman dikeluarkan untuk mendapatkan matahari langsung minimal 1 minggu 1 kali


CARA ATASI MUSUH BESAR SANSEVIERIA

Pada dasarnya tidak terlalu banyak hama dan penyakit yang menyerang sansevieria. Namun demikian beberapa hama dan patogen penyebab penyakit sering mengganggu pertumbuhan tanaman ini. Hama pada sansevieria umumnya dari jenis serangga yang merusak tanaman. Sedangkan penyakit yang menyerang adalah jamur dan bakteri.

Hama
Siput
Siput yang telanjang atau yang berumah akan menyerang bagian daun, bahkan akar tanaman. Gejalanya mudah dikenali, karena tampak adanya bekas gigitan pada daun dan kotoran yang berserakan di sekitar tanaman. Siput aktif menyerang sansevieria pada malam hari. “Pada umumnya, pemberantasan hama ini bisa dilakukan secara manual, yakni dengan cara mengambil dan membuang siput yang umumnya berada di bagian bawah daun. Akan tetapi, bila serangannya cukup hebat, dapat digunakan melusida Metaphar atau Moluskil dengan dosis sesuai anjuran,” ujar Syaichul.

Thrips
Selain siput, hama jenis thrips juga sering menyebabkan kerusakan yang parah. Hama jenis ini menghisap cairan tanaman, sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman. Di Indoensia, thrips yang menyerang biasanya dari jenis Herciotrips Feronalis. Hama ini biasanya akan menyerang pada musim kemarau. Thrips dapat diberantas dengan Kelthane, Tracer, atau Supracide dengan dosis sesuai anjuran.

Penyakit
Penyakit yang menyerang sansevieria umumnya merupakan gangguan yang diakibatkan oleh adanya patogen atau jasad renik yang tidak terlihat oleh mata biasa.

Busuk lunak (becterial stem rot)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Erwinia Carotovora yang menyerang daun atau akar tanaman, terutama menginfeksi melalui luka yang menganga. Daun atau akar yang terserang tampak berwarna kecoklat-coklatan dan terasa lunak bila dipegang, berlendir, serta berbau tidak enak, dan lama kelamaan akan berubah seperti bubur.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

aku baru kenal sanse, beberapa sanseku macet tidak tumbuh normal melainkan tumbuh daun kecil-kecil, gmn caranya agar tumbuh dengan baik? dan jika ada yang punya sanse harga miring kirimi aku foto dan harganya ya!